Bagi ibu muda yang baru merasakan kehamilan pertama kali tentunya akan merasa gelisah dan khawatir mengenai beberapa keluhan yang terjadi di awal trimester pertama kehamilan. Begitu banyak keluhan yang dirasakan itu, ditakutkan merupakan sebuah tanda tidak normal dalam kehamilan. Nah untuk mengetahui lebih lanjut apakah gejala itu normal atau tidak saat kehamilan, mari kita bahas mengapa bisa terjadi beberapa keluhan tersebut. Kedua, saat kontrol kehamilan, kita bisa coba tanyakan kepada bidan, dokter atau dokter kandungan yang kita percayai.
Jadi semua keluhan yang saya rasakan di trimester pertama itu bisa terjadi karena adanya perubahan pada anatomi (bagian tubuh) dan fisiologis (fungsi tubuh) tubuh terhadap kehamilan untuk mempersiapkan tumbuh dan kembang janin. Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan.
Disaat saya hamil trimester pertama terdapat nyeri atau rasa tidak nyaman pada bagian perut bawah saya yang terjadi selama beberapa minggu. Perut bagian bawah terdapat beberapa organ seperti organ reproduksi, organ saluran kencing dan organ pencernaan. Mengapa perut saya sakit? Hal tersebut timbul karena adanya perubahan pada organ reproduksi terutama rahim.
Pada kehamilan, terjadi beberapa perubahan pada organ reproduksi. Pembesaran dan penebalan Rahim disebabkan adanya peningkatan aliran pembuluh darah darah dan pelebaran pembuluh darah, pembesaran otot, dan penebalan membran mukosa pada dinding rahim. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.
Kemudian rasa nyeri pada payudara terjadi karena payudara sedang membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae atau bagian kehitaman pada payudara akan bertambah besar pula dan semakin menghitam.
Selain keluhan diatas, keluhan yang paling menganggu aktifitas sehari-hari terutama pada calon ibu yang bekerja adalah merasa cepat Lelah, lemas dan pusing. Ternyata hal tersebut hampir dirasakan oleh semua ibu hamil di awal kehamilan. Saat saya konsultasikan pada dokter kandungan, menurut beliau ya memang hamil seperti itu. Jadi, ibu muda tidak usah khawatir, yang harus di khawatirkan adalah jika sebelum kehamilan calon ibu sudah menderita Anemia atau kurang zat warna darah. Normalnya Hemoglobin darah adalah 12-14 g/dL. Itulah mengapa penting sekali untuk medical check up premarital atau skrining awal di trimester satu. Nah ini akan saya bahas di judul selanjutnya yah!
Mengapa tidak usah khawatir pada keluhan lemas, cepat Lelah dan pusing di awal kehamilan? Pada kehamilan keluhan diatas itu bisa terjadi karena volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan. Penurunan hemoglobin dan hematokrit, peningkatan kebutuhan zat besi, perubahan pada leukosit (sel darah putih) dan sistem imunologis.
Untuk mengurangi keluhan tersebut, ibu harus banyak makan makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat besi seperti sayur bayam, telur, ati-ampela, buah bit, daging yang berwarna merah (seperti daging kambing dan sapi). Jangan lupa minum susu kehamilan atau jika tidak suka minum susu, usahakan minum vitamin yang diberikan oleh bidan atau dokter. Untuk mengurangi kelelahan, usahakan istirahat yang cukup.
Disini, peran suami penting banget loh untuk membantu isterinya agar tidak kelelahan dan mengurangi mood yang tidak stabil, misalnya membantu pekerjaan rumah, membelikan dan menyiapkan makanan bergizi untuk isteri dan memberikan pijatan untuk mengurangi rasa sakit di pinggang bawah dan sakit kepala.
Keluhan lain yang sering sekali dikeluhkan ibu hamil sampai ibu hamil harus dirawat di Rumah Sakit adalah mual dan muntah. Keluhan ini bervariasi secara individu. Adanya pengaruh hormon human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang berfungsi untuk menunjang perkembangan janin di awal kehamilan mengakibatkan ibu hamil sering mengalami mual dan muntah.
Untuk mengindari mual dan muntah kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah makanan yang dapat memicu mual dan muntah. Caranya dengan trial and eror. Jika ibu hamil memiliki riwayat maag sering kambuh saat sebelum hamil, biasanya mual dan muntah akan lebih hebat dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat maag. Konsultasikan dengan bidan atau dokter mengenai keluhan tersebut agar mereka memberikan obat untuk mengurangi mual. Jangan lupa, usahakan makan teratur dan tidak telat.
Perubahan yang sering membuat khawatir juga adalah mengapa timbul jerawat semakin banyak? Karena hal tersebut tentunya akan sedikit menganggu penampilan kita yang biasanya tidak berjerawat. Pada kehamilan, jerawat timbul karena adanya perubahan fisologis. Jerawat biasanya timbul pada trimester satu dan memburuk pada trimester ketiga kehamilan akibat dari perubahan hormone androgen (progesterone dan estrogen) yang mengakibatnya peningkatan produksi sebum. (http://www.jabfm.org/content/29/2/254.full/
Lalu apa yang harus dilakukan jika timbul jerawat pada wajah saat kehamilan. Pertama, saat mengetahui kita hamil, sebaiknya skin care yang biasa kita gunakan diteliti dulu mengenai komposisinya, apakah aman atau tidak untuk ibu hamil. Untuk kulit yang berjerawat biasanya digunakan zat seperti retinoids, antibacterials (antibiotik), dan bahan seperti benzoyl peroxide dan salicylic acid. Bahan lainnya untuk menyamarkan noda biasanya digunakan hydroquinone yang digunakan untuk mencerahkan wajah, sedangkan pada sunscreens digunakan bahan avobenzone, octinoxate, and oxybenxone. Bahan-bahan di atas sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Secara umum, bahan yang menurut penelitian harus dihindari adalah hydroquinone dan retinoid (bentuk aktif dari vitamin A). Hal tersebut dikarenakan zat-zat tersebut diperkirakan dapat menyebabkan kecacatan pada janin. Intinya pada ibu hamil harus hati-hati pada penggunaan skin care pemutih wajah dan anti-acne.
Kedua, jika memang terbiasa melakukan perawatan wajah pada dokter kulit, krim yang biasa digunakan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu untuk mengetahui keamanannya jika digunakan saat hamil. Ketiga, jika kita terlalu sibuk untuk pergi ke dokter, kita bisa menggunakan salep clindamisin dan salep niacef untuk mengurangi peradangan jerawat dan berhenti menggunakan skin care yang diragukan keamanannya.
Setelah Trimester Pertama Berakhir, alhamdulillah keluhan-keluhan tersebut dirasakan berkurang. Saya menjadi sedikit lebih sehat dan emosi mulai membaik. Next, saya akan ceritakan bagaimana saya kontrol ke dokter kandungan. Seperti yang sudah saya bilang diatas, bahwa saya dan suami tidak sempat skrining pre-marital.
Apa saja skrining kesehatan di Trimester satu kehamilan? Cek blog selanjutnya ya!