Apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Akreditasi?

Kita harus banyak bertanya non-teknis dibanding teknis itu sendiri saat akan menghadapi akreditasinya.

Posted by Astri Lestari on November 24, 2017

Apakah Anda akan menghadapi Akreditasi? Atau memang sedang mempersiapkan akreditasi Puskesmas? Di Puskesmas tentu banyak karyawan yang lebih senior dibanding saya dan mereka bilang “sudah 20 tahun kerja di Puskesmas, baru kali ini ada yang namanya akreditasi” mungkin kata itulah yang banyak terbersit oleh para senior. Jangankan Anda, saya 3 minggu saja baru dapat modul langsung menghadapi akreditasi. Bimbingan? Belum pernah.

Apakah Akreditasi itu terasa berat? Berat kalau bagi saya, karena saya tidak punya waktu yang cukup untuk mengerti dan memikirkan apa yang harus saya lakukan. Kita sudah diberikan modul panduan mengenai Akreditasi. Pertama yang harus dilakukan adalah Baca modulnya, pengertiannya dari masing-masing bab dan subab serta yang terpenting adalah POKOK PIKIRAN. Kebanyakan kita membutuhkan suatu definisi dan pengertian dari maksud elemen penilaian yang diminta, ternyata definisi itu tercantum dalam pokok pikiran.

Akreditasi itu dilakukan agar mutu pelanayanan klinis mengalami peningkatan. Maksudnya gimana ya? Berarti mutu pelayanan yang selama ini kita lakukan belum bagus donk? Itu bisa dijawab oleh masing-masing dalam benak saja, hanya kita sendiri yang bisa menilai tersebut selama ini. Ada yang tahu apa maksud dari pelayanan klinis? Apakah sama dengan pelayanan medis? Tentu saja keduanya berbeda. Monggo dicari sendiri ya.. nanti ditanya loh sama surveyor.

Akreditasi itu jika di ibaratkan seperti ujian kasus saat Koas dulu. Kita harus banyak bertanya non-teknis dibanding teknis itu sendiri saat akan menghadapi akreditasinya. Seperti surveyor itu biasanya penilaiannya per-EP atau per-sistem? Suka nanya bagian apa? Belajarnya dari mana? Sukanya diperiksa satu-satu atau tidak dokumennya? Kita harus jawabnya bagaimana? Lebih suka berargumen dahulu atau langsung jawab ‘iya’ saja, sukanya makanan apa ya? Kalau kita banyak bertanya suka gak ya? Kalau revisi, beliau lebih suka langsung direvisi saat itu juga atau revisinya bisa menyusul? Seperti itulah, jika Anda dokter mungkin sudah tau harus bertanya apa sebelum ujian mengenai penguji. Hehehhe... Antara surveyor satu dengan yang lainnya pun pasti ada perbedaan mengenai cara dia menilai, antara surveyor dengan pendamping pun pasti ada cara perbedaan mengenai template dokumen akreditasi walaupun sudah ada standar baku yang jelas. Tapi tetap pegangan kita adalah Modul Akreditasi dan berusaha sekuat tenaga untuk mengikuti keinginan surveyor karena nilai kita ada di tangan surveyor hehehehe. Kan kita pengennya lulus akreditasi donk *nyengir*

Lalu seberapa penting perencanaan? Sangat penting. Setelah ada perencanaan mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan beserta waktunya, kegiatan kita menjadi terpola. Perencanaan biasanya disusun oleh Wakil Manajemen Mutu (WMM) beserta semua karyawan Puskesmas. Akreditasi Puskesmas itu sama sekali bukan hal yang harus dikerjakan ‘SKS’ alias ‘Sistem Kebut Sebulan’, karena kalau semalam mah ya udah pasti gak akan mungkin banget. Setelah berkomitmen, cobalah untuk melengkapi dokumen maksimal 3 bulan. Setelah berkomitmen, lakukanlah! Agar bukti implementasi dapat terwujud. Melengkapi dokumen itu seperti apa? Lakukanlah pertemuan-pertemuan mengenai pembahasan perencanaan apa yang akan dilakukan setelah menandatangani komitmen. Bukankah semua sistem di Akreditasi Puskesmas itu harus dilakukan dengan sistem ‘PDCA’ yaitu Plan Do Cek Action. Maka yang paling penting adalah perencanaan. Lakukan banyak diskusi dengan petugas klinis dan seluruh karyawan mengenai isi yang memang mebutuhkan kesepakatan bersama, misalnya mulai dari Rencana Kegiatan ke depan dan alokasi sumber dana; struktur organisasi (penting dan selalu ditanya oleh surveyor); tata naskah mengenai penulisan SK, KAK, dan pedoman; penentuan indikator mutu pelayanan klinis (benang merah dengan bagian Admen dan UKP); penentuan indikator kinerja; moto, visi dan misi PKM. Mungkin bisa ditambahakan sendiri hehehe...

Kedua, jika ada yang tidak mengerti maka tanyakan kepada Pendamping. Itulah yang saya lakukan, bahkan saya sempat menuliskan beberapa pertanyaan agar tidak lupa.

Ketiga, yang selalu dilupakan adalah Bukti Implementasi. Bukti Implementasi tidak apa-apa dilakukan hanya satu bulan, dua bulan atau tiga bulan saja yang penting memang benar dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan bagi Puskesmas kita. Hal yang kurang logis adalah pengumpulan komitmen dilakukan bulan Januari, dan di bulan Januari sudah ada bukti monitoring yang diminta dari EP tersebut. Atau jika memang ada Puskesmas seperti itu, berarti memang manajemen PKM nya sudah menjalankan hal yang memang seharusnya dijalankan

Keempat, persiapkan tata graha Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang ada di Bab 7 dan 8. Tata graha di PKM saya meliputi pendaftaran, rekam medis, IGD, BP, KIA, pojok ASI, MTBS, Poned, Poli DOTS, pojok dahak, laboratorium sederhana dan Pelayanan obat. Dalam penentuan tata graha yang paling penting adalah tetap menedepankan keselamatan pasien

Enjoy aja, Akreditasi pasti akan terlewati. Semangat!